5 Duet Pemain tengah Terbaik Sepanjang Masa

Figur pemain tengah di dalam sebuah team sepak bola tetap menggenggam peranan penting. Ada di ruang sentra, pemain tengah sering jadi kunci permainan team.

Karena itu, seorang pemain tengah mesti mempunyai visi bermain yang baik sebab mampu jadi metronom dengan satu team. Tidak itu saja, mempunyai daya jelajah sangat luas, pemain tengah diwajibkan memisiki fisik yang sempurna serta kekuatan passing oke untuk menyuplai bola ke semua baris.

Di masa sepak bola kekinian, ada banyak tipikal pemain tengah. Layaknya box to box, pemain tengah sayap, pemain tengah bertahan, sampai playmaker serta pemain striker tengah. Dimana semasing tipikal punyai ciri bermain semasing.

Duet Pemain tengah Terbaik Sepanjang Masa

Karena itu, andil pemain tengah di tim-tim elit Eropa patut untuk diakui. Tetap dapat jadi pembeda lalu membuat gelandang-gelandang teratas ini jadi sumber ide.

Walau pembicaraan masalah siapa yang paling baik di baris tengah tidak sempat stop jadi pembicaraan, Vivagoal coba meringkas lima duet pemain tengah paling baik darpi sekian waktu.

1. Roy Keane-Paul Scholes (Manchester United 1993-2005)

Roy Keane diketahui untuk diantara pemain sangat keras di dunia. Tiba dari Nottingham Forest dia diketahui beringas dengan lakukan persaingan perebutan bola.

Si pemain serta tidak enggan untuk menekel musuh. Akhirnya mendapatkan hukuman kartu adalah makanannya di tiap laga.

Semasa bela Manchester United, Keane mendapatkan duet sebanding. Seandainya dia bekerja untuk pemutus gempuran musuh untuk pemain tengah jangkar, baris tengah MU saat itu makin bagus dengan kedatangan Paul Scholes.

Kedua-duanya, share pekerjaan di bidang tengah MU. Scholes, diantara pemain dengan sepakan sangat powerful bekerja mengkreasikan premainan serta membagikan bola.

Akhirnya, karena perform bagus kedua-duanya, MU sukses memenangkan Liga Primer Inggris sekitar 7x saat Keane serta Scholes berada di dengan scuad.

 

2. Xavi Hernandez-Andres Iniesta (Barcelona 2002-2015)

Berikut duet pemain tengah paling baik sepanjang masa. Xavi serta Iniesta diketahui dengan gabungan duet memiliki tubuh kecil yang punyai tehnik passing prima.

Baik di Barcelona, atau di Tim nasional Spanyol Xaviesta – panggilan keduanya- mampu membuat pertahanan musuh kocar-kacir. Permainan bola-bola pendek dari kaki ke kaki sering ada dari dua pemain Spanyol ini.

Xaviesta sempat diatasi sembilan pelatih tidak sama di Barcelona. Ia bermain 149 kali untuk Frank Rijkaard, bertambah sering dari semua pelatih yang sempat kerja sama juga dengan Iniesta.

 

3. Ricardo Kaka’- Clareence Seedorf (AC Milan 2003-2009)

Kaka serta Clarence Seedorf adalah diantara duet pemain striker tengah paling baik yang sempat dipunyai AC Milan. Karena gabungan kedua-duanya, Rossoneri sukses merajai Italia serta Eropa.

Di 2003, mereka menolong si raksasa Italia merangkul piala Coppa Italia pertama kalinya dengan 26 tahun. Di 2004, Scudetto sukses dipegang serta 2007 mereka menggondol Liga Champions.

 

4. Xabi Alonso-Steven Gerrard (Liverpool 2004-2009)

Pelatih Liverpool Rafael Benitez menggunakan pola 4-2-3-1 untuk jaga kestabilan serangan serta pertahanan yang serupa bagusnya. Hingga Xabi Alonso ditugaskan untuk lakukan pertahanan sekaligus juga membagikan bola ke beberapa striker serta sayap Liverpool.

Steven Gerrard yang bermain bertambah bebas untuk pemain tengah tengah diplot untuk memberikan dukungan daya gedor penyerang di baris depan.

Akhirnya pada musim kiprah Alonso bersama-sama Liverpool, dia sukses memenangkan Liga Champions lewat drama beradu penalti di 2005 serta berhasil bikin saat itu AC Milan harus memikul malu.

 

5. Luka Modric-Casemiro (Real Madrid 2013-sekarang)

Real Madrid bisa memenangkan Liga Champions karena duet Modric serta Casemiro yang kompak serta sama-sama isi keduanya. Luka Modric, bintang asal Kroasia lakukan pekerjaannya secara baik dengan membagikan bola ke beberapa arah.

Sedang Casemiro bekerja untuk pemutus gempuran musuh serta memiliki sepakan keras untuk menceploskan bola ke gawang musuh.

Baca juga: euro 2020

Hasilnya jelas, mereka memenangkan Liga Champions 4x dengan lima musimdan merangkul gelar La Liga. Di 2017 lalu dikatakan sebagai diantara musim paling baik Real Madrid sepanjang sejarah club.